Tuton 1-4 Kependudukan

Tuton 1-4 Kependudukan

Soal :
  1. Diskursus banyak diperdebatkan oleh para ahli tentang perbedaan antara definisi “demografi” dengan “kependudukan”. Diskusikan menurut pendapat Anda perihal perbedaan definisi tersebut!
  2. Kajian studi kependudukan dan demografi formal yang sering disebut dengan “demografi modern” mencakup aspek-aspek yang bersifat dependen dan independen. Diskusikan bagaimana penjelasannya!
  3. Apa saja yang menjadi bidang kajian ilmu kependudukan atau yang disebut dengan demografi modern menurut Weeks (2012)?
  4. Sebagaimana diketahui di dalam pengukuran variabel demografi dikenal tiga jenis ukuran pokok, yaitu persen, rasio, dan rate. Tidak semua sumber data kependudukan dapat digunakan untuk mengukur ketiga ukuran tersebut. Mengapa demikian, coba jelaskan!
  5. Kelemahan dan kelebihan metode sensus House Holder dan Canvaser.
  6. Di dalam studi demografi (kependudukan) terdapat dua komponen penting yang memiliki kaitan erat. Komponen pertama adalah proses demografi dan kedua adalah struktur demografi. Coba Anda jelaskan yang dimaksud dari dua komponen tersebut!
  7. Coba Anda jelaskan mengapa ASFR diperhitungkan hanya pada wanita mulai usia 15 sampai dengan 49 tahun?
  8. Coba Anda berikan penjelasan perbedaan pengertian antara “mobilitas penduduk” dengan jenis-jenis gerakan penduduk lainnya seperti migrasi, migrasi sirkuler, transmigrasi dan lain-lain!

Jawab:

1. Perbedaan definisi demografi dan kependudukan.
Demografi lebih menekankan pada analisis jumlah, persebaran teritorial dan pertumbuhan serta perubahan struktur penduduk yang disebabkan oleh fertilitas dan kesehatan produksi, mortalitas dan morbiditas serta mobilitas vertikal maupun horizontal.
Kependudukan mempunyai kaitan dengan banyak disiplin akademis dan minat profesional, terdiri dari studi-studi tentang hakikat, sebab dan akibat dari karakteristik dan dinamika penduduk serta perkembangan data dasar dan metode dalam analisis kependudukan.
Perbedaan keduanya  yaitu:
  • Studi demografi, pembahasan didasarkan pada variabel pengaruh dan variabel terpengaruh yang berasal dari variabel demografi.
  • Studi kependudukan, pembahasan didasarkan pada salah satu variabel pengaruh dan variabel terpengaruh yang berasal dari variabel non demografi.
2. Aspek-aspek dalam demografi modern
Variabel Bebas (Independen) yaitu variabel yang mempengaruhi atau sebab perubahan timbulnya variabel terikat (dependen).
Variabel Teriakt (Independen) yaitu variabel yang dipengaruhi, akibat dari adanya variabel bebas. Variabel terikat dipengaruhi oleh variabel independen (variabel bebas).

3. Kajian Demografi Modern menurut Weeks (2012)
  • Jumlah penduduk/population size (berapa banyak penduduk di suatu tempat).
  • Perubahan jumlah penduduk/population growth or decline (bagaimana jumlah penduduk di suatu tempat berubah dalam kurun waktu tertentu).
  • Proses penduduk/population processes (tingkat dan tren fertilitas, mortalitas, dan migrasi yang mempengaruhi jumlah penduduk dan perubahannya).
  • Distribusi penduduk/population distribution (di mana penduduk bertempat tinggal dan mengapa).
  • Struktur penduduk/population structure (berapa banyak laki-laki dan perempuan pada setiap umur).
  • Karakteristik penduduk/population characteristics (bagaimana komposisi penduduk menurut variabel non demografi seperti pendidikan, pendapatan, pekerjaan, hubungan keluarga dan rumah tangga, status migrasi atau pengungsi, dan lain-lainnya).

4. Data kependudukan adalah segala  tampilan data penduduk dalam bentuk resmi maupun tidak resmi yang diterbitkan oleh badan-badan pencatatan kependudukan (pemerintah maupun non pemerintah), dalam berbagai bentuk baik angka, grafik, gambar dan lain lain. Data kependudukan tersebut dapat dianalisis guna mengetahui kuantitas dan kondisi penduduk, baik berdasarkan kelompok umur, jenis kelamin, bahkan kondisi sosio-ekonomi. Berdasarkan data kependudukan tersebut, dapat diukur atau dianalisis dengan variabel atau ukuran pokok tertentu. Seperti jenis ukuran pokok persen, rasio, dan rate.

Ketiga jenis ukuran pokok tersebut harus dipilih secara teliti sesuai dengan tujuan analisisnya. Karena tiap ukuran pokok tersebut memiliki karakteristik analisis yang berbeda dan tujuan analisisnya pun berbeda. Berikut jenis-jenis ukuran pokok tersebut:
  • Persen
Apabila pembilang merupakan bagian dari penyebut maka perbandingan tersebut dinamakan proporsi dan apabila proporsi dikalikan dengan seratus akan menjadi persen. Misalnya penduduk Indonesia yang tinggal di Jawa-Madura 0,59 atau 59 persen dari 203,5 juta jiwa. Dalam analisis kependudukan maupun data yang lain, parameter proporsi jarang digunakan dan yang paling banyak digunakan adalah bentuk persentase (00) atau per seribu (000) penduduk. Dalam kasus tertentu dinyatakan per 100.000 penduduk seperti angka kematian maternal.
  • Rasio
Adalah perbandingan antara dua perangkat suatu jumlah yang lain, yaitu perbandingan antara dua bilangan dan dapat dinyatakan dalam persen, per sepuluh atau perseribu. Parameter rasio ini banyak digunakan dalam analisis kependudukan seperti:

Rasio jenis kelamin adalah perbandingan jumlah penduduk laki-laki terhadap perempuan, dinyatakan dalam persen. Rasio jenis kelamin saat dilahirkan adalah perbandingan jumlah bayi laki-laki terhadap bayi perempuan, dinyatakan dalam persen. Biasanya mendekati angka 105 atau 106, dimana kelahiran bayi laki-laki lebih banyak daripada perempuan.

Rasio beban tanggungan adalah perbandingan jumlah penduduk usia belum produktif (0-14) ditambah jumlah umur penduduk sudah tidak produktif lagi (60+) dibagi dengan jumlah penduduk usia produktif (15-59) dinyatakan dalam persen. Misalnya jumlah penduduk Indonesia tahun 2000, usia 0-14 = 61,3 juta, usia 15-59 = 127,9 juta dan usia 60+ = 14,6 juta, maka rasio ketergantungan (dependency ratio) = 61,3 + 14,6 ÷ 127,9 = 0,595 atau 59 persen. Dibandingkan dengan periode sebelumnya adalah 89 persen (1971), 72,2 persen (1980) dan 60,5 persen (1990). Perubahan angka beban tanggungan dari tinggi ke sedang dan rendah kemudian meningkat lagi menjadi sedang digunakan dalam parameter jendela kesempatan (the demographic dividend). Merebut dan memanfaatkan jendela kesempatan yang hanya sekali dalam sejarah kependudukan suatu negar adalah penting. Ini disebabkan jumlah penduduk dalam usia produktif jauh lebih banyak daripada yang tidak produktif.

Rasio penduduk dengan wilayah, adalah perbandingan antara jumlah penduduk di suatu daerah terhadap luas wilayah atau lebih dikenal dengan kepadatan penduduk. Parameter kepadatan penduduk dinyakatan per jiwa per satuan luas wilayah (km2, ha), yakni kepadatan aritmatika. Selain kepadatan penduduk aritmatik masih ada parameter kepadatan penduduk lain yaitu kepadatan penduduk fisiologis, kepadatan penduduk agraris dan kepadatan penduduk ekonomis. Beberapa ukuran kepadatan penduduk tersebut memerlukan batasan operasional tentang konsep fisiologis, agraris dan ekonomi dalam hubungannya dengan jumlah penduduk.
  •  Rate/Angka/Tingkat
Digunakan untuk menyatakan banyaknya peristiwa kependudukan dari suatu daerah tertentu dalam jangka waktu tertentu. Arti daerah tertentu merujuk pada lokasi dan waktu tertentu mengacu pada kapan peristiwa terjadi. Paramater angka/tingkat merupakan alih bahasa rate dan dinyakatan dengan bilangan tetap (arbitary number) seperti per 100, 1000 atau 100.000 sebagai angka konstan. Misalnya, Angka Kematian Bayi (IMR) di Provinsi X tahun 2000 adalah 0,04 persen per kelahiran hidup. Angka ini akan lebih bermakna dan mudah dipahami apabila dinyatakan per 1000 yaitu 40 ‰ atau setiap 1000 bayi kelahiran hidup, 40 di antaranya meninggal untuk setiap tahun. Ada pula angka/tingkat yang dinyatakan dalam persen dengan satuan waktu per tahun seperti pertumbuhan penduduk yang dapat dihitung dengan berbagai cara seperti angka pertumbuhan penduduk alami, pertumbuhan penduduk geometrik dan pertumbuhan penduduk eksponensial. Angka/tingkat sebagian besar digunakan dalam pengukuran demografi terutama kelahiran, kematian dan migrasi.

5. Kelemahan dan kelebihan metode sensus House Holder dan Canvaser
1) House Holder
Pelaksanaan sensus dengan mengirimkan daftar pertanyaan yang bersifat demografis, ekonomis dan sosial kepada penduduk. Jadi, petugas sensus tidak datang dari rumah ke rumah. Kelebihan cara ini adalah waktu yang diperlukan lebih cepat karena petugas tidak harus mendata satu per satu penduduk. Daftar pertanyaan dapat dikirimkan atau dititipkan pada aparat desa.

Kelebihan:
  • Waktu relatif lebih cepat dan singkat karena petugas tidak lagi mendata langsung satu per satu.
  • Petugas yang dibutuhkan tidak banyak.
  • Biaya lebih kecil
Kekurangan:
  • Data yang diperoleh kurang terjamin kebenarannya karena ada kemungkinan penduduk tidak mengisi data sesuai dengan kondisi sebenarnya.
  •  Pertanyaan sulit tidak memungkinkan direvisi dan penduduk cenderung mengosongkan bagian yang sulit.
  •  Kemungkinan keliru dalam menjawab pertanyaan lebih besar.
  •  Data tidak terisi sempurna. 
2) Canvaser
Pelaksanaan sensus dengan mendatangi dari rumah ke rumah penduduk untuk diwawancarai dengan sejumlah pertanyaan yang demografis, ekonomis dan sosial.

Kelebihan:
  • Data yang diperoleh lebih terjamin kelengkapannya dan penduduk sulit untuk memalsukan data.
  • Daftar pertanyaan yang sulit dapat terisi dan sesuai denngan jadwal yang ditentukan.
Kekurangan:
  • Membutuhkan petugas sensus yang banyak.
  • Waktu yang diperlukan lebih lama karena jumlah petugas yang terbatas dan wilayah yang luas.
  • Biaya besar.
6. Proses demografi meliputi :
  • Kelahiran (fertilitas)
Fertilitas adalah jumlah kelahiran hidup yang dimiliki oleh seorang atau sekelompok perempuan.
Kelahiran yang dimaksud disini hanya mencakup kelahiran hidup, jadi bayi yang dilahirkan menunjukan tanda-tanda hidup meskipun hanya sebentar dan terlepas dari lamanya bayi itu dikandung.
  • Kematian (mortalitas)
Mortalitas adalah ukuran jumlah kematian (umumnya, atau karena akibat yang spesifik) pada suatu populasi, skala besar suatu populasi, per dikali satuan. Mortalitas khusus mengekspresikan pada jumlah satuan kematian per 1000 individu per tahun, hingga, rata-rata mortalitas sebesar 9.5 berarti pada populasi 100.000 terdapat 950 kematian per tahun.
  • Migrasi (migration)
Migrasi adalah perpindahan penduduk dari tempat yang satu ke tempat yang lain. Migrasi merupakan bagian dari mobilitas penduduk. Mobilitas penduduk adalah perpindahan penduduk dari suatu daerah ke daerah lain. Mobilitas penduduk ada yang bersifat nonpermanen (sementara) misalnya turisme baik nasional maupun internasional, dan ada pula mobilitas penduduk permanen (menetap).

Struktur demografi meliputi :
  • Jumlah penduduk
  •  Persebaran penduduk
  •  Komposisi penduduk
7. ASFR adalah banyaknya kelahiran per 1000 wanita pada kelompok usia tertentu antara 15-49 tahun. ASFR merupakan indikator kelahiran yang memperhitungkan perbedaan fertilitas dari wanita usia subur menurut umurnya. Pola ASFR membentuk huruf U terbalik.

8. Mobilitas penduduk adalah perpindahan penduduk dari suatu daerah ke daerah lain.

Migrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu tempat ke tempat lain di dalam negeri maupun dari suatu negara ke negara lain untuk menetap, baik secara perorangan, keluarga maupun berkelompok.

Migrasi sirkuler yaitu perpindahan penduduk sementara karena mendekati tempat pekerjaan. Contohnya, seorang penduduk Cianjur yang bekerja di Bandung dan tinggal sementara di Bandung. Akan tetapi, pada waktu-waktu tertentu secara teratur pulang ke tempat tinggalnya di Cianjur karena semua keluarganya tinggal di Cianjur.

Transmigrasi yaitu perpidahan penduduk dari salah satu pulau untuk menetap di pulau lain dalam wilayah negara Republik Indonesia untuk kepentingan pembangunan negara atau alasan-alasan yang dipandang perlu oleh pemerintah.

Ada 2 jenis migrasi, yaitu sebagai berikut.

a. Migrasi antarnegara (internasional), yaitu perpindahan penduduk dari suatu negara ke negara lain. Yang termasuk migrasi antarnegara adalah sebagai berikut.

  • Imigrasi
Imigrasi masuknya penduduk negara lain ke satu negara. Misalnya, masuknya orang Malaysia ke Indonesia. Orang Malaysia tersebut disebut sebagai imigran. Perpindahannya itu disebut imigrasi. Imigrasi dapat bersifat permanen, artinya tinggal menetap untuk selamanya. Sebaliknya, dapat pula bersifat sementara, misalnya TKI ke Arab Saudi berdasarkan kontrak selama dua tahun.
  • Emigrasi
Emigrasi keluarnya penduduk dari suatu negara ke Negara lain. Misalnya, orang-orang Indonesia yang pindah ke New Caledonia dan Suriname. Mereka disebut emigran. Perpindahannya disebut emigrasi.
  • Remigrasi
Remigrasi adalah kembalinya para emigran ke negara asalnya. Misalnya, orang-orang Ambon yang tadinya pindah ke Belanda sebagai emigran, kemudian kembali lagi pindah ke Indonesia.

b. Migrasi dalam negeri (nasional)yaitu perpindahan penduduk dari suatu daerah ke daerah lain di wilayah negara itu. Misalnya, perpindahan penduduk antarprovinsi.
Yang termasuk imigrasi dalam negeri adalah sebagai berikut.
  • Transmigrasi (migrasi intern)
Transmigrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu pulau atau provinsi yang berpenduduk padat ke suatu pulau atau provinsi lain yang berpenduduk jarang di negara sendiri.
Macam-macam transmigrasi adalah sebagai berikut.
1) Transmigrasi umum, yaitu transmigrasi yang semua biayanya ditanggung pemerintah, baik biaya perjalanan maupun biaya hidup selama satu tahun di daerah transmigrasi. Tiap keluarga mendapat alat pertanian, rumah, bibit, dan tanah seluas dua hektar.
2) Transmigrasi swakarsa, yaitu transmigrasi yang pembiayaannya sebagian ditanggung sendiri dan sebagian ditanggung pemerintah. Pemerintah memberi tanah dua hektar dan membiayai perjalanannya.
3) Transmigrasi spontan, yaitu transmigrasi yang seluruh biaya ditanggung oleh transmigran itu sendiri. Pemerintah tidak memberikan bantuan apa pun
4) Transmigrasi bedol desa, yaitu transmigrasi yang dilakukan oleh seluruh penduduk desa beserta pejabat pemerintah desa. Transmigrasi bedol desa dilaksanakan karena bencana alam, misalnya karena letusan Gunung Merapi, penduduk beserta pejabat desa yang bertempat tinggal di kaki gunung dipindahkan ke Sumatera. Penduduk Wonogiri dipindahkan ke Sitiung (Sumatera Barat), karena daerahnya dibuat PLTA Gajah Mungkur (bendungan).
5) Transmigrasi khusus, yaitu transmigrasi yang diselenggarakan oleh Departemen Transmigrasi bersama instansi pemerintah atau organisasi lain, misalnya KNPI, Pramuka, dan sebagainya. Penyelenggaraannya sama dengan transmigrasi umum, misalnya transmigrasi pemuda ke Sumatera Utara (daerah Labuhanbatu).
6) Transmigrasi bekas pejuang, yaitu transmigrasi yang diselenggarakan oleh bekas pejuang dan yang ditransmigrasikan adalah mantan ABRI yang sudah pensiun. Daerah transmigrasinya adalah Kalimantan Barat, dan Lampung.
  • Urbanisasi
Ialah perpindahan penduduk dari desa ke kota atau kotakota besar.

Sebab-Sebab Terjadinya Migrasi
Ada beberapa sebab terjadinya migrasi, yaitu sebagai berikut:
  •  Alasan ekonomi, karena kesukaran hidup di suatu daerah mendorong keinginan untuk mencari kehidupan yang lebih baik ke daerah lain.
  • Alasan politis, yaitu adanya pergolakan politik dalam suatu Negara sehingga kaum politisi pindah ke negara lain untuk mencari perlindungan dan keamanan dirinya.
  • Alasan agama, karena kurang terjamin atau terkekang dalam kehidupan beragama penduduk pindah ke daerah lain yang sesuai dengan kehidupan agamanya.
  • Alasan lain, misalnya bencana alam, kekeringan yang panjang, peperangan, kelaparan, dan wabah penyakit.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar