Tuton 5-8 Ekologi
- Rekan Mahasiswa, berdasarkan dari apa yang telah Saudara pelajari, amati tentang jaring-jaring makanan yang terdapat pada ekosistem di sekitar Anda. Jelaskan dengan contoh organisme yang memiliki beberapa aras trofik?
- Apakah yang dimaksud dengan ekosistem yang tidak stabil ? Apakah pengertian stabilitas ekosistem tersebut berarti bahwa antar komponen biotik (produsen, konsumen, dan dekomposer) hidup dengan "rukun dan damai" tidak saling berebut atau bersaing satu dengan lainnya ? Apa yang akan terjadi jika suatu ekosistem berada dalam keadaan tidak stabil ? Apa yang terjadi jika keseimbangan ekosistem terusik ? Apakah ekosistem yang telah rusak dapat kembali seperti semula ? Dalam perkembangan ekosistem terdapat pula istilah "sere". Apa yang dimaksud dengan sere dalam suatu ekosistem? apakah ada hubungannya dengan spesies yang ada di dalamnya?
- Coba Anda sebutkan penyebab lain dari degradasi ekosistem
- Amati lingkungan Anda, dan deskripsikan adakah ekosistem tersebut mengalami degradasi? Jelaskan alasannya!
Jawab :
1. Jaring-jaring makanan adalah gabungan dari
rantai-rantai makanan yang berhubungan dikombinasikan atau digabung, yang
tumpang tindih dalam ekosistem. Kenyataannya dalam satu ekosistem tidak
hanya terdapat satu rantai makanan, karena satu produsen tidak selalu menjadi
sumber makanan bagi satu jenis herbivora, sebaliknya satu jenis herbivora tidak
selalu memakan satu jenis produsen. Dengan demikian, di dalam ekosistem
terdapat rantai makanan yang saling berhubungan membentuk suatu jaring-jaring
makanan.
Pada tingkat trofik pertama
adalah organisme yang mampu menghasilkan zat makanan sendiri yaitu tumbuhan
hijau atau organisme autotrof yang sering disebut produsen. Terlihat pada
gambar bahwa yang bertindak sebagai produsen adalah pohon dan
rumput. Organisme yang menduduki tingkat tropik kedua disebut
konsumen primer (konsumen I). Konsumen I biasanya diduduki oleh hewan
herbivora. Terlihat pada gambar bahwa yang berperan sebagai konsumen I
(Herbivora) adalah ulat, belalang, dan tikus. Organisme yang menduduki
tingkat tropik ketiga disebut konsumen sekunder (Konsumen II), diduduki oleh
hewan pemakan daging (karnivora). Terlihat pada gambar bahwa yang bertindak
sebagai konsumen II (karnivora) adalah ayam dan katak. Organisme yang menduduki
tingkat tropik tertinggi disebut konsumen puncak. Terlihat pada gambar bahwa
burung elang dan ular bertindak sebagai konsumen III/konsumen puncak
(karnivora).
2. Ekosistem berada dalam keadaan tidak stabil ketika
semua komponen baik biotik maupun abiotik tidak berada pada
porsi yang seharusnya baik jumlah maupun peranannya dalam lingkungan. Stablititas ekosistem adalah
kemampuan suatu populasi atau ekosistem kembali ke keadaan semula setelah
terjadi gangguan atau goncangan yang berasal dari dalam atau dari luar
ekosistem. Sifat stabilitas ini sangat ditentukan oleh stabilitas populasi dan
organisme spesies penyusun komunitas.
Jika terjadi
kerusakan ekosistem, maka salah satu komponen dalam ekosistem akan hilang dan
kemudian akan mempengaruhi komponen ekosistem lainnya. Sehingga dapat dikatakan
tidak seimbang jika salah satu komponen pada ekosistem tersebut rusak. Misalnya
populasi tikus di sawah sedikit karena terus diburu oleh para petani akan
mengakibatkan populasi ular menurun karena kehabisan makanan berupa tikus.
Apakah ekosistem yang telah rusak
dapat kembali seperti semula ?
Bisa, namun kegiatan yang membuat ekosistem tersebut harus berhenti
(penebangan, pembakaran, peristiwa gunung meletus, dsb). Jika kegiatan yang
menyebabkan perubahan, tersebut sudah berhenti, maka berangsur-angsur ekosistem
akan memperbaiki dirinya kembali menjadi seperti semula. Secara bertahap
ekosistem tersebut akan berubah menjadi stadium mantap.
Ekosistem
tidak berkembang menjadi stadium mantap dalam sekejap, namun melalui berbagai
tahapan (sere). Setiap sere memberikan ciri-ciri khas tersendiri tergantung
dari jenis-jenis dominan yang ada dan faktor pembatas fisiknya.
Pergantian jenis-jenis sere terjadi karena populasi mempunyai kecendrungan
untuk beradaptasi dengan lingkungan fisiknya, dan membuat keadaan yang lebih
baik untuk populasi lainnya sampai terjadinya keseimbangan antara lingkungan
biotik dan abiotik.
3. Penyebab Degradasi Ekosistem:
1) Faktor
Alam
- Banjir
- Angin Topan
- Gempa bumi
- Gunung meletus
- Kemarau panjang
- Hasil limbah industri dan limbah pertambangan
- Asap kendaraan bermotor
- Penggunaan pupuk atau obat-obatan kimia yang digunakan secara berlebihan dalam pertanian
- Penebangan hutan secara liar
- Kebakaran hutan
- Perburuan liar
- Penimbunan rawa-rawa untuk pemukiman
- Pembuangan sampah di sembarang tempat
- Bangunan liar di daerah aliran sungai (DAS)
- Pemanfaatan sumber daya alam secara berlebihan di luar batas
4. Degradasi ekosistem di lingkungan
saya yaitu permasalahan sampah dan banjir.
Sampah-sampah rumah tangga ditumpuk begitu saja di sudut jalan bahkan di
got yang menyebabkan kerusakan lingkungan. Walaupun sudah ada jadwal
pengangkutan sampah tetapi masyarakat tetap saja menumpuk sampahnya di
sembarang tempat yang bukan merupakan tempat pembuangan sampah untuk diangkut
petugas kebersihan. Got-got yang dulunya beraliran air yang lumayan jernih kini
penuh dengan sampah dan aliran airnya menjadi sangat kotor. Apabila hujan lebat
mengguyur maka sudah dipastikan terjadi banjir di sekitar lingkungan rumah saya
tersebut. Setelah banjir baru lah masyarakat berbondong-bondong membersihkan
lingkungan dan got dari sampah, namun kebiasaan masyarakat membuang sampah
sembarang tetap berjalan juga sehingga banjir terjadi kembali bila hari hujan
lebat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar